Silicon Valley Bank Mengalami Kolaps: Perjalanan Menuju Kegagalan
Oleh : aris
Thursday, 08 June 2023
https://pixabay.com/id/photos/bank-uang-keuangan-berbagi-simpan-2907728/
Gambar : https://pixabay.com/id/photos/bank-uang-keuangan-berbagi-simpan-2907728/

Bandung - Pada tanggal 11 Maret 2023, Silicon Valley Bank (SVB), sebuah perusahaan perbankan komersial berbasis di California, Amerika Serikat (AS), mengalami kegagalan yang mengakibatkan kolapsnya perusahaan. Dalam waktu 48 jam terakhir, SVB menghadapi krisis modal yang tak teratasi dan berakhir dengan kebangkrutan. Kejadian ini menjadi kegagalan perbankan terbesar di AS sejak krisis keuangan tahun 2008, dan menjadi kegagalan terbesar kedua dalam sejarah negara tersebut.

Kronologi Kejadian

Pada Rabu malam tanggal 8 Maret 2023, SVB mengumumkan kepada investor bahwa mereka membutuhkan dana sebesar 2,25 miliar dolar AS untuk menjaga keseimbangan keuangan perusahaan. Akar dari keruntuhan ini berasal dari dislokasi, di mana klien pemula menarik simpanan mereka untuk mengamankan perusahaan mereka dalam rangka IPO dan penggalangan dana pribadi. Hal ini menyebabkan kekurangan modal yang signifikan bagi SVB.

Sebagai akibatnya, SVB terpaksa menjual semua obligasi yang tersedia dengan kerugian sebesar 1,8 miliar dolar AS. Kebutuhan mendesak akan modal segar ini, yang terjadi setelah kejatuhan bank Silvergate yang berfokus pada cryptocurrency, memicu gelombang penarikan deposit dari SVB pada hari Kamis. VC (Venture Capital) menginstruksikan perusahaan portofolio mereka untuk memindahkan dana, yang menyebabkan penarikan simpanan sebesar 42 miliar dolar AS. Pada saat penutupan hari itu, SVB mengalami saldo kas negatif sebesar 958 juta dolar AS dan tidak berhasil mendapatkan jaminan dari sumber lain.

Pada hari Jumat, ketika saham SVB terus merosot, upaya penjualan saham dihentikan karena bank mengalami kesulitan menemukan pembeli. Penarikan dana yang masif membuat proses penjualan semakin sulit, dan akhirnya upaya tersebut gagal.

Dampak dan Konsekuensi

Kolaps SVB menyebabkan para pelanggan yang tetap berhubungan dengan bank ini menghadapi masa depan yang tidak pasti dalam memulihkan dana mereka. Sementara sebagian besar simpanan yang diasuransikan diharapkan dapat dipulihkan pada hari Senin berikutnya, sebagian besar dana yang dipegang oleh SVB tidak diasuransikan, dan belum jelas kapan akan dikembalikan.

Para regulator keuangan di California menyatakan bahwa penarikan dana yang terburu-buru telah membuat bank tidak mampu memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, sehingga mengakibatkan kebangkrutan bank. Para pelanggan yang mengalami kerugian akibat kolapsnya SVB harus menghadapi proses yang kompleks dalam memulihkan dana mereka.

Kejadian kolaps Silicon Valley Bank (SVB) merupakan peristiwa yang mengguncang dunia perbankan. Kegagalan ini memberikan pengajaran berharga tentang pentingnya pengelolaan modal yang hati-hati dan strategi bisnis yang berkelanjutan. SVB menjadi contoh nyata tentang bagaimana ketidakstabilan pasar dan penarikan dana massal dapat mengancam eksistensi suatu perusahaan.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230311113943-17-420824/kronologi-bank-terbesar-di-as-kolaps-dalam-48-jam